Kisah dari Desa Tertinggi di Pulau Jawa - si boy

Selasa, 18 April 2017

Kisah dari Desa Tertinggi di Pulau Jawa

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/04/17/08d404f0-39ce-4a40-a954-5bba4192cb8c_169.jpg?w=780&q=90
Gapura Desa Sembungan di Wonosobo (Randy/detikTravel)


Wonosobo - Traveler yang pernah melihat sunrise di Bukit Sikunir tentu pernah melewati Desa Sembungan di Wonosobo. Inilah kisah dari desa tertinggi di Pulau Jawa.

Secara geografis, Bukit Sikunir dengan ketinggian 2.463 Mdpl yang populer sebagai spot sunrise terletak di Desa Sembungan yang berada di ketinggian sekitar 2.300 Mdpl.


Setibanya di pintu masuk desa, traveler pun bisa menjumpai gapura selamat datang dengan tulisan 'desa tertinggi di Pulau Jawa'. Namun, benarkah Desa Sembungan adalah yang tertinggi di Pulau Jawa?

Menelusuri kebenaran tulisan tersebut, detikTravel pun bertanya langsung pada Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) setempat yang mengelola kawasan wisata Sikunir dan sekitarnya, Ngaizudin di rumahnya.

"Pada waktu tahun 2009 saya dulu pasang itu pun gak ada yang percaya, malah setelah saya pasang hilang besoknya, biasa mas orang Jawa kan isin atau malu," kenang Ngaizudin pada detikTravel, Senin (17/4/2017).

Inilah desa tertinggi di Pulau Jawa (Randy/detikTravel)
Inilah desa tertinggi di Pulau Jawa (Randy/detikTravel) Foto: Randy/detikTravel
Ide penamaan itu pun bermula ketika dahulu Ngaizudin naik ke Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.428 Mdpl. Kala itu ia melihat, kalau desa terdekat berada jauh di kaki bukit. Berbeda dengan di Desa Sembungan yang berada di ketinggian dua ribu meter di atas permukaan laut.

"Di sini kan mencapai 2.300 Mdpl, lalu kita lihat di Gunung Slamet tinggi tapi esanya di bawah, saya yakin saja kalau ini desa tertinggi di Pulau Jawa," ujar Ngaizudin sembari tertawa.

 Ketua Pokdarwis, Ngaizudin (Randy/detikTravel)
Ketua Pokdarwis, Ngaizudin (Randy/detikTravel) Foto: Randy/detikTravel
Atas dasar asumsi itu, Ngaizudin pun mem-branding Desa Sembungan sebagai yang tertinggi di Pulau Jawa. Tujuannya adalah untuk promosi wisata desa dan objek wisata di sekitarnya.

"Wisatawan ke sini sudah bisa ke desa tertinggi di Pulau Jawa saja sudah puas, sudah bisa foto di plang itu saja sudah jadi kebanggaan tersendiri," ujar Ngaizudin.

Akhirnya terjawab sudah alasan di balik penamaan 'desa tertinggi di Pulau Jawa'. Terlepas dari kesahihannya, branding tersebut berhasil menarik wisatawan untuk datang ke Sikunir dan objek wisata di sekitarnya. Kapan lagi bisa berfoto di desa tertinggi Pulau Jawa?
(bnl/bnl)

sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar